GERAKAN reformasi

GERAKAN reformasi, tidak saja berhasil memaksa Soeharto mundur dan lengser dari singgasana kekuasaan yang telah didu-dukinya selama tujuh periode (1968- 21 Mei 1998). Tetapi juga, berhasil  mengungkap-kan misteri nina bobok politik rezim orde baru yang selama bertahun-tahun mencekam dan menipu berjuta-juta rakyat Indonesia. Selain itu, reformasi yang dipelopori mahasiswa dan rakyat, mampu membuka mata hati kita, ternyata ada yang salah dalam pengelolaan negara ini, sehingga akibatnya bangsa Indonesia ditimpa musibah dahsyat di bidang ekonomi,  politik, sosial dan moral. Sejak awal berkuasa, rezim Soeharto telah dengan cerdik melahirkan berbagai  produk hukum, baik dengan cara mengadopsi hukum warisan kolonial, produk orde lama atau bahkan perpaduan dari keduanya, untuk digunakan sebagai katup penyumbat terhadap partisi- pasi politik Islam serta kaum muslimin dalam pengelo-laan pemerintahan dan negara. Mulai dari Kopkamtib, Asas Tunggal, UU Perkawinan hingga pembantaian serta penangkapan aktivis muslim seperti  tragedi DOM (Daerah Operasi Militer) di Aceh, Tanjung Priok, Lam-pung Berdarah, Komando Jihad, NII dan kasus-kasus lain yang dikategorikan melanggar UU anti subversi. Seluruh peristiwa itu, telah meninggalkan luka yang memedihkan dan menyengsarakan ribuan kaum muslimin.  Misteri dan kekuatan apa sesungguhnya yang membuat rezim dikta-tor Soeharto mampu bertahan sedemikian lama? “Kelanggengannya, terletak pada kemampuannya melibas segala kekuatan oposisi yang mengancam stabilitas kekuasaannya”, jawaban yang diperoleh dalam buku ini. Untuk mengabadikan kediktatorannya, maka sebagaimana Fir’aun di zaman Mesir kuno, Soeharto juga menggunakan premanpreman politik sebagai sumber kekuatan perusak, yaitu Hamman dari kelompok teknokrat, Qarun mewakili  konglomerat, Bal’am bin Ba’urah dari majelis ulama, dan tentara. Akibatnya sungguh dahsyat. Selama 32 tahun rezim Soeharto ber-kuasa, hampir tak pernah sepi dari operasi militer di dalam negeri. DOM (Daerah operasi militer) yang diciptakan di Aceh, sekedar contoh, telah menimbulkan malapetaka berkepanjangan bagi kaum muslimin di dae-rah tersebut. Ribuan laki-laki dibunuh, ibu-ibu menjadi janda dan wanita-wanita diperkosa. Apa dosa mereka sehingga menerima perlakuan hina dan memilukan itu? Karena mereka orang-orang Islam yang dituduh anggota gerakan pengacau keamanan.   Buku ini, dengan lengkap dan rinci mengisahkan tentang mihnah (tragedi) yang menimpa rakyat dan umat Islam di Indonesia. 


EmoticonEmoticon