GELOMBANG BARU GERAKAN ISLAM




Sebagaimana yang terjadi di negara-negara lain, di Indonesia pun Islam mengalami kebangkitan di banyak kota. Di desa-desa muncul masjid-masjid dengan suburnya, sebagian besar pengunjungnya adalah kalangan muda, baik dari keluarga kaya maupun keluarga miskin. Hal semacam  ini  tidak  sulit  untuk  ditafsirkan  sebagai  kebangkitan Islam.  Kenyataan  ini  sangat berlawanan dengan terjadinya perubahan-perubahan sosial yang cepat di Indonesia sejak dasawarsa 70-an, ketika minyak merupakan sumber pendapatan yang melimpah tetapi dinikmati oleh segolongan kecil warga masyarakat. Pola kehidupan barat tersebar di kalangan penduduk- penduduk pedesaan yang kaya raya, dan menghadirkan peradaban asing yang kontroversial. Namun nilai-nilai spiritual masih mampu mengalahkan nilai-nilai materialis. Pada saat yang sama sebagian pemuda Islam menuntut ilmu ke berbagai tempat di Timur Tengah, diantaranya Cairo, Damaskus dan Bagdad. Mereka kemudian pulang ke negerinya dengan membawa pandangan baru tentang posisi Islam di dunia ini.
Dari  sisi  kekuasaan, gerakan-gerakan ini  mengandung cikal  bakal  revolusi, yang  berarti ancaman serius terhadap stabilitas kekuasaan negara. Setelah bertahun-tahun penguasa dapat menghancurkan golo-ngan kiri, kemudian Soeharto naik ke puncak kekuasaan, kini para penguasa itu  bersiap-siap  untuk  mengarahkan  bidikannya  kepada  kelompok,  yang  mereka  namakan ekstrimis muslim serta ekstrimis-ektrimis lainnya.
Gelombang baru gerakan Islam menyebar ke berbagai bidang aktivitas keagamaan, sosial dan politik. Muncullah studi-studi Quran, dan gerakan back to mosque (kembali ke masjid). Di setiap masjid muncul kelompok-kelompok “ekstrimis” yang menyuarakan pandangan-pandangan poli- tiknya.  Banyak  dari  kebijakan-kebijakan pemerintah menjadi  sasaran  kritik  mereka.  Di  sini muncul perhatian yang  besar  terhadap usaha perjua-ngan kaum  muslimin dalam menentang penjajahan pemerintahan repu-blik, termasuk di dalamnya adalah jama’ah Darul Islam, yang mulai mengumandangkan seruannya untuk mendirikan Negara Islam.
Sejak dasawarsa 1970-an, muncul demonstrasi-demonstrasi umat Islam menentang undang- undang perkawinan, dan asas tunggal Panca-sila yang dipaksakan kepada rakyat. Seluruh gerakan ini dipimpin oleh generasi muda Islam.


EmoticonEmoticon